Senin, 02 April 2012

E-Grocer

E-Grocer berasal dari 2 kata yaitu “e” yang berarti electronic dan “grocer” atau “grocery”  yaitu pihak yang menjual bahan-bahan makanan dan berbagai keperluan rumah tangga. Jadi dapat disimpulkan bahwa E-Grocer adalah orang atau toko yang menjual bahan-bahan makanan dan keperluan rumah tangga melalui media elektronik yang dapat terkoneksi dengan internet.
E-Grocer adalah grosir yang mengambil order secara online dan menyediakan pengiriman dengan suatu jadwal tertentu (dapat disesuaikan permintaan customer) atau dalam periode waktu yang singkat. E-Grocer merupakan suatu bentuk penerapan partial E-Commerce. Pada E-Grocer, organisasi berbentu Click And Mortar dan menggunakan online direct marketing sebagai typical business modelnya. Typical online direct marketing sendiri dapat dibagi atas B2B (business to business) dan B2C (business to customer), dan E-Grocer menggunakan keduanya untuk memasarkan produk yang ada.
Contoh E-Grocer :                                                            
 1. http://www.egrocer.com.sg/

 2. http://www.ecityindia.com/


Perkembangannya :
Dilihat dari contoh yang ada, E-Grocer cukup berkembang dan diminati di luar negeri. E-Grocer malah menjadi gaya belanja masyarakat luar untuk memperoleh kebutuhan rumah tangga mereka. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan kepadatan aktivitas serta perkembangan teknologi yang pesat, menciptakan trend belanja online dimana kebutuhan rumah tangga tidak perlu lagi dibeli di tempat seperti toko atau supermarket yang menghabiskan waktu dan tenaga melainkan dapat dilakukan di manapun dan kapanpun asalkan memiliki perangkat elektronik yang dapat mengakses internet. Jadi E-Grocer memberikan kemudahan bagi pelanggannya dalam berbelanja.
Di Indonesia, peluang menjalankan E-Grocer cukup menjanjikan karena masih sangat sedikit pihak-pihak yang menjalankannya dan daya beli rumah tangga masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Namun terdapat tantangan dalam menjalankan kegiatan bisnis ini di Indonesia. Alasannya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat kita dengan teknologi internet, kurangnya kepercayaan masyarakat dengan toko maya, serta budaya jual-beli masyarakat yang lebih senang dengan toko fisik. Jadi, pelaksanaan E-Grocer di Indonesia  mungkin akan mengalami sedikit hambatan namun lambat laun dipastikan akan menguntungkan sebab perkembangan teknologi dan kebutuhan internet di Indonesia semakin meningkat tiap harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar